kumpulan cerita konyol
sumber: http://ceritalucu.gen22.net/
Istri Saya Tidak Ada Di Rumah
Suatu hari seorang pria yang terkenal sangat pendiam dan tidak banyak bicara kedatangan seorang sales girl yang akan mempromosikan alat-alat kecantikan. Si Sales itu ingin bertemu dengan istri si pria pendiam tersebut. Pria itu pun berkata bahwa istrinya tidak ada di rumah.
"Oh, tidak apa-apa kok, Pak," kata si sales tersebut, "Boleh tidak kalau saya menunggu istri anda di sini?"
Pria itu mempersilahkan sales tersebut untuk menunggu di ruang tamu, setelah itu pria tersebut meninggalkan si sales sampai tiga jam lebih.
Karena terlalu lama, si sales pun akhirnya merasa gelisah dan memanggil si pria pemilik rumah, "Boleh saya tahu ke mana kira-kira istri Bapak pergi?"
"Dia pergi ke kuburan," jawab si pria.
"Kapan dia kembali?"
"Aku sama sekali tidak tahu," kata si pria. "Dia sudah berada di sana selama 11 tahun."
!@#$%^&**??
---
Manusia Kurang Kerjaan
Ginting, adalah seorang profesional muda asal Medan yang sedikit tuli. Pria dengan rambut cepak ini pun baru pertama kali berlibur ke kota budaya, Jogjakarta. Suatu hari dirinya ingin sekali menikmati minuman khas daerah Jogja, yaitu dawet (cendol).
Ginting: "Mbak, beli dawetnya."
Penjual Dawet: "Sampun telas mas."
Ginting: "Iya, memang harus pake gelas..."
Penjual Dawet: "Mboten wonten mas."
Ginting : "Betul, memang saya suka pake santen..."
Penjual Dawet: "Dasar sinting! (dengan nada kesal)"
Ginting : "Lho, kok tau nama saya Ginting?"
Penjual Dawet: "Dasar wong edan (tambah kesal)"
Ginting : "Wah mbak betul lagi... saya memang Medan!"
Penjual Dawet: "Dasar wong ora duwe otak! (sambil menggerutu)"
Ginting : "Benar, benar saya orang Batak !"
Penjual Dawet: "Dasar budeg...!"
Ginting : "Selain cendol saya memang suka gudeg."
Penjual Dawet: "Sampeyan kok kurang kerjaan to ?"
Ginting : "Benar sekali mbak, teman-teman saya memang semua kurang kerjaan, cerita kayak gini ini juga dibaca sampai habis!"
---
Sinshe vs Tabib
Konon ada sepasang sahabat China dan Arab lagi kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah memutar keras otak, mereka sepakat membuka pelayanan kesehatan. Maka si China jadi sinshe dan si Arab menjadi tabib.
Setelah 1 minggu praktek, si tabib tetep sepi pasien, namun si sinshe mulai kebanjiran pasien. Si tabib putar otak untuk melawan si sinshe.
Maka si tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: "Jika Tidak Sembuh Uang Kembali 3x Lipat"
Taktik itu manjur, pasien lalu berdatangan pada si tabib. Giliran si sinshe sewot lalu mencari akal. "Haiyaaa, lumayan kalo owe pulak-pulak sakit dan tidak sembuh dapat uang lha..."
Lalu ia mendatangi si tabib.
Si sinshe: "Haiyaaa, tolong owe. Owe punya sakit mati lasa. Owe tidak bisa lagi lasain lasa setiap makanan yang owe telan, haiyaa..."
Si tabib: "Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan."
Lalu si tabib memanggil asistennya.
Si tabib: "Hasaaannnn, cefat ente bawa ke sini obat nomor 14."
Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14 dan oleh si tabib diberikan kepada si sinshe. Dan si sinshe langsung mengunyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.
Si sinshe: "Haiyaaa, ini bukan obat lhaaa, tapi ni tai ayam."
Si tabib: "Ente betul. Itu tai ayam. Berarti ente sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi." Si sinshe pulang dengan kesal karena kalah akal. Lalu ia kembali memutar otak berpikir mencari akal untuk mengalahkan si tabib dan sekaligus dapat uang si tabib. Maka kali ni si sinshe kembali berpura-pura sakit lupa yang sangat kronis.
Si sinshe: "Haiyaaaa tabib, owe sakit lupa palah sekali. Owe lupa semua pelistiwa dan memoli owe. Haiyaaa, tolong owe."
Si tabib: "Gamfang. Ana fasti tolong ente dan ente fasti sembuh. Obat ana mujArab sekali."
Lalu seperti biasa si tabib memanggil si Hasan sang asisten.
Si tabib: "Hasaaaaan, cefat ente bawa kemari obat nomor 14."
Si sinshe: "Haiyaaaa, owe tidak mau makan tai ayaaaam lagi".
---
Bantuin Dorong Dong!
Tengah malam, sebuah rumah didatangi seorang pemabuk, dan ketok pintu keras-keras.
Sang suami bangun dan membuka pintu.
"Ada apa ya? Kog tengah malam begini?"
Sambil mabuk, pemabuk itu berkata:
"Tolong bantuin dorong doooong!!"
Sambil marah, suami itu membanting pintu dan ngomel-ngomel. Di kamar, dia cerita ke istrinya.
Istrinya berkata:
"Ya mbok jangan begitu.. Apa tidak ingat waktu kita di tengah malam tempo hari? Kan kita minta tolong orang juga untuk dorong mobil kita!"
"Iya ya.. Semua memang harus tolong menolong.. Aku keluar deh, siapa tahu dia masih belum ada yang bantuin!"
Sesampainya di luar rumah, dia cari pemabuk tersebut.
"Hoooi Masss!! Di mana kamu?? Masih mau dibantuin dorong ga??"
Sayup-sayup terdengar dari taman bermain di depan rumahnya:
"Paaak, saya di sini.. Di taman bermain!! Tolong bantuin dorong ayunannya donk!! Ga ada temen nihhh!!!
GLODAK!!!!
Suatu hari seorang pria yang terkenal sangat pendiam dan tidak banyak bicara kedatangan seorang sales girl yang akan mempromosikan alat-alat kecantikan. Si Sales itu ingin bertemu dengan istri si pria pendiam tersebut. Pria itu pun berkata bahwa istrinya tidak ada di rumah.
"Oh, tidak apa-apa kok, Pak," kata si sales tersebut, "Boleh tidak kalau saya menunggu istri anda di sini?"
Pria itu mempersilahkan sales tersebut untuk menunggu di ruang tamu, setelah itu pria tersebut meninggalkan si sales sampai tiga jam lebih.
Karena terlalu lama, si sales pun akhirnya merasa gelisah dan memanggil si pria pemilik rumah, "Boleh saya tahu ke mana kira-kira istri Bapak pergi?"
"Dia pergi ke kuburan," jawab si pria.
"Kapan dia kembali?"
"Aku sama sekali tidak tahu," kata si pria. "Dia sudah berada di sana selama 11 tahun."
!@#$%^&**??
---
Manusia Kurang Kerjaan
Ginting, adalah seorang profesional muda asal Medan yang sedikit tuli. Pria dengan rambut cepak ini pun baru pertama kali berlibur ke kota budaya, Jogjakarta. Suatu hari dirinya ingin sekali menikmati minuman khas daerah Jogja, yaitu dawet (cendol).
Ginting: "Mbak, beli dawetnya."
Penjual Dawet: "Sampun telas mas."
Ginting: "Iya, memang harus pake gelas..."
Penjual Dawet: "Mboten wonten mas."
Ginting : "Betul, memang saya suka pake santen..."
Penjual Dawet: "Dasar sinting! (dengan nada kesal)"
Ginting : "Lho, kok tau nama saya Ginting?"
Penjual Dawet: "Dasar wong edan (tambah kesal)"
Ginting : "Wah mbak betul lagi... saya memang Medan!"
Penjual Dawet: "Dasar wong ora duwe otak! (sambil menggerutu)"
Ginting : "Benar, benar saya orang Batak !"
Penjual Dawet: "Dasar budeg...!"
Ginting : "Selain cendol saya memang suka gudeg."
Penjual Dawet: "Sampeyan kok kurang kerjaan to ?"
Ginting : "Benar sekali mbak, teman-teman saya memang semua kurang kerjaan, cerita kayak gini ini juga dibaca sampai habis!"
---
Sinshe vs Tabib
Konon ada sepasang sahabat China dan Arab lagi kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah memutar keras otak, mereka sepakat membuka pelayanan kesehatan. Maka si China jadi sinshe dan si Arab menjadi tabib.
Setelah 1 minggu praktek, si tabib tetep sepi pasien, namun si sinshe mulai kebanjiran pasien. Si tabib putar otak untuk melawan si sinshe.
Maka si tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: "Jika Tidak Sembuh Uang Kembali 3x Lipat"
Taktik itu manjur, pasien lalu berdatangan pada si tabib. Giliran si sinshe sewot lalu mencari akal. "Haiyaaa, lumayan kalo owe pulak-pulak sakit dan tidak sembuh dapat uang lha..."
Lalu ia mendatangi si tabib.
Si sinshe: "Haiyaaa, tolong owe. Owe punya sakit mati lasa. Owe tidak bisa lagi lasain lasa setiap makanan yang owe telan, haiyaa..."
Si tabib: "Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan."
Lalu si tabib memanggil asistennya.
Si tabib: "Hasaaannnn, cefat ente bawa ke sini obat nomor 14."
Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14 dan oleh si tabib diberikan kepada si sinshe. Dan si sinshe langsung mengunyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.
Si sinshe: "Haiyaaa, ini bukan obat lhaaa, tapi ni tai ayam."
Si tabib: "Ente betul. Itu tai ayam. Berarti ente sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi." Si sinshe pulang dengan kesal karena kalah akal. Lalu ia kembali memutar otak berpikir mencari akal untuk mengalahkan si tabib dan sekaligus dapat uang si tabib. Maka kali ni si sinshe kembali berpura-pura sakit lupa yang sangat kronis.
Si sinshe: "Haiyaaaa tabib, owe sakit lupa palah sekali. Owe lupa semua pelistiwa dan memoli owe. Haiyaaa, tolong owe."
Si tabib: "Gamfang. Ana fasti tolong ente dan ente fasti sembuh. Obat ana mujArab sekali."
Lalu seperti biasa si tabib memanggil si Hasan sang asisten.
Si tabib: "Hasaaaaan, cefat ente bawa kemari obat nomor 14."
Si sinshe: "Haiyaaaa, owe tidak mau makan tai ayaaaam lagi".
---
Bantuin Dorong Dong!
Tengah malam, sebuah rumah didatangi seorang pemabuk, dan ketok pintu keras-keras.
Sang suami bangun dan membuka pintu.
"Ada apa ya? Kog tengah malam begini?"
Sambil mabuk, pemabuk itu berkata:
"Tolong bantuin dorong doooong!!"
Sambil marah, suami itu membanting pintu dan ngomel-ngomel. Di kamar, dia cerita ke istrinya.
Istrinya berkata:
"Ya mbok jangan begitu.. Apa tidak ingat waktu kita di tengah malam tempo hari? Kan kita minta tolong orang juga untuk dorong mobil kita!"
"Iya ya.. Semua memang harus tolong menolong.. Aku keluar deh, siapa tahu dia masih belum ada yang bantuin!"
Sesampainya di luar rumah, dia cari pemabuk tersebut.
"Hoooi Masss!! Di mana kamu?? Masih mau dibantuin dorong ga??"
Sayup-sayup terdengar dari taman bermain di depan rumahnya:
"Paaak, saya di sini.. Di taman bermain!! Tolong bantuin dorong ayunannya donk!! Ga ada temen nihhh!!!
GLODAK!!!!