cerpen: pokemon parody bag. 1
Chapter : Bagian Awal
(Tidak berhubungan dengan battle Pokemon, tetapi tetap tentang character Pokemon. Ini hanya parody, bukan untuk mengolok-olok Pokemon. Hanya untuk lelucon.)
------
(Tidak berhubungan dengan battle Pokemon, tetapi tetap tentang character Pokemon. Ini hanya parody, bukan untuk mengolok-olok Pokemon. Hanya untuk lelucon.)
------
“Namaku Rosa—“
“Rosalinda.” potong Nate dengan kasar.
Apa yang Nate maksud dengan Rosalinda? Siapa Rosalinda? Makhluk apa Rosalinda itu? Nate siapa? Kamu siapa? Aku siapa?
Oke, cukup.
Kejadian itu terjadi saat Rosa, perempuan bertasbih dua- berkuncir dua, ingin memperkenalkan dirinya kepada Nate, teman sekelasnya yang hanya duduk bersampingan dengan Rosa. Rosa sedikit tertarik dengan Nate sejak pertama kali bertemu di kelas, namun kokoro-nya telah di-brokoro Nate.
Nate, lelaki polos tapi banyak dosa, bingung dengan raut wajah Rosa yang udah pucat pasi setelah dia dipanggil ‘Rosalinda’ oleh Nate.
Guru songong masuk.
“Anak-anak, perkenalkan, saya wali kelas kalian, N.” kata wali kelas di kelasnya Rosa.
“Woy, itu nama atau pulpen?! Pendek amat!” teriak salah satu murid nakal di kelas, Hugh. Padahal perbandingannya gak nyambung. Idiih, gak banget deh, kelakuannya! Anak baik jangan mencontoh, ya!
“Siapa namamu?! Kamu pikir mengolok-olok guru merupakan kelakuan yang terhormat?!” kata Pak N dengan nada sangar tapi bijak. Uwew.
“Nama gue Hugh,” jawab Hugh dengan logat gaulnya. Kece sih, tapi rela bagi-bagi?
“Oke, bapak akan catat namamu di buku ‘Anak Berperilaku Jelek’! Bila kamu melakukannya hingga 5 kali, kamu akan tidak boleh lagi masuk ke kelas saat pelajaran saya dimulai!” ancam Pak N sambil menulis kasar di bukunya itu, seperti menulis nama orang yang akan kita tulis di Death Note gituch.
“Gak masalah!” kata Hugh makin ngotot. Pak N cuma bisa sabar sambil ngelus-ngelus dadanya yang rata itu.
‘Duh, sabar ya, Pak N,’ kata Rosa dalam hati.
‘Ih kasihan Hugh, baru masuk udah dimarahin!’ pikir Nate beda lagi. Otaknya memang gak nyambung.
‘Makanan di kantin ada apa aja, yaa?’ pikir anak gendut yang sebenarnya gak nyambung dari topik…
- Jam istirahat –
“Aduuuh…. lapeeer…,” keluh Rosa kelaparan sambil berjalan di koridor sekolah, menuju kantin. “BRUUUK!!” Rosa pingsan!
“Waaaa-! Ada yang pingsan, ada yang pingsan!” seru orang-orang yang kebetulan sedang ada di sekitar Rosa.
“Angkat dia! Bawa ke UKS!” kata satu orang.
“Siap!” jawab yang lain dan dilanjutkan dengan push up berjamaah, entah kenapa.
“Kamu angkat kakinya! Aku kepala!”
“Aku badan ya!”
“Aku roknya!” jawab satu orang modus.
“Sayur! Sayuuur!!” jawab tukang sayur lewat. Eh, OOT!
-Sesampai di UKS-
-Beberapa menit kemudian, Rosa sadar-
“Ah, syukurlah, sudah siuman?” tanya dokter di UKS itu, Juniper, sambil tersenyum.
“Ah, terima kasih, Dok!” ucap Rosa sambil tersenyum.
“Oh iya, kamu pingsan karena belum makan pagi.” jawab Juniper sambil memegang roti melon. Sepertinya Ia ingin berbagi roti melon kepada Rosa.
“Ah, iya, Dok! Eh? Roti melon? Untuk siapa?” tanya Rosa penuh harapan.
“Ya untuk Dokter, lah.”
Kemudian, Rosa pingsan lagi…
Duhaaaay.
-Bersambung-
“Rosalinda.” potong Nate dengan kasar.
Apa yang Nate maksud dengan Rosalinda? Siapa Rosalinda? Makhluk apa Rosalinda itu? Nate siapa? Kamu siapa? Aku siapa?
Oke, cukup.
Kejadian itu terjadi saat Rosa, perempuan bertasbih dua- berkuncir dua, ingin memperkenalkan dirinya kepada Nate, teman sekelasnya yang hanya duduk bersampingan dengan Rosa. Rosa sedikit tertarik dengan Nate sejak pertama kali bertemu di kelas, namun kokoro-nya telah di-brokoro Nate.
Nate, lelaki polos tapi banyak dosa, bingung dengan raut wajah Rosa yang udah pucat pasi setelah dia dipanggil ‘Rosalinda’ oleh Nate.
Guru songong masuk.
“Anak-anak, perkenalkan, saya wali kelas kalian, N.” kata wali kelas di kelasnya Rosa.
“Woy, itu nama atau pulpen?! Pendek amat!” teriak salah satu murid nakal di kelas, Hugh. Padahal perbandingannya gak nyambung. Idiih, gak banget deh, kelakuannya! Anak baik jangan mencontoh, ya!
“Siapa namamu?! Kamu pikir mengolok-olok guru merupakan kelakuan yang terhormat?!” kata Pak N dengan nada sangar tapi bijak. Uwew.
“Nama gue Hugh,” jawab Hugh dengan logat gaulnya. Kece sih, tapi rela bagi-bagi?
“Oke, bapak akan catat namamu di buku ‘Anak Berperilaku Jelek’! Bila kamu melakukannya hingga 5 kali, kamu akan tidak boleh lagi masuk ke kelas saat pelajaran saya dimulai!” ancam Pak N sambil menulis kasar di bukunya itu, seperti menulis nama orang yang akan kita tulis di Death Note gituch.
“Gak masalah!” kata Hugh makin ngotot. Pak N cuma bisa sabar sambil ngelus-ngelus dadanya yang rata itu.
‘Duh, sabar ya, Pak N,’ kata Rosa dalam hati.
‘Ih kasihan Hugh, baru masuk udah dimarahin!’ pikir Nate beda lagi. Otaknya memang gak nyambung.
‘Makanan di kantin ada apa aja, yaa?’ pikir anak gendut yang sebenarnya gak nyambung dari topik…
- Jam istirahat –
“Aduuuh…. lapeeer…,” keluh Rosa kelaparan sambil berjalan di koridor sekolah, menuju kantin. “BRUUUK!!” Rosa pingsan!
“Waaaa-! Ada yang pingsan, ada yang pingsan!” seru orang-orang yang kebetulan sedang ada di sekitar Rosa.
“Angkat dia! Bawa ke UKS!” kata satu orang.
“Siap!” jawab yang lain dan dilanjutkan dengan push up berjamaah, entah kenapa.
“Kamu angkat kakinya! Aku kepala!”
“Aku badan ya!”
“Aku roknya!” jawab satu orang modus.
“Sayur! Sayuuur!!” jawab tukang sayur lewat. Eh, OOT!
-Sesampai di UKS-
-Beberapa menit kemudian, Rosa sadar-
“Ah, syukurlah, sudah siuman?” tanya dokter di UKS itu, Juniper, sambil tersenyum.
“Ah, terima kasih, Dok!” ucap Rosa sambil tersenyum.
“Oh iya, kamu pingsan karena belum makan pagi.” jawab Juniper sambil memegang roti melon. Sepertinya Ia ingin berbagi roti melon kepada Rosa.
“Ah, iya, Dok! Eh? Roti melon? Untuk siapa?” tanya Rosa penuh harapan.
“Ya untuk Dokter, lah.”
Kemudian, Rosa pingsan lagi…
Duhaaaay.
-Bersambung-