Pokéllosophy:
“Cahaya dan Kegelapan yang Saling Merindukan”
Perkenalkan saya Rendreon, pembaca setia POINmagz dan seorang peneliti khusus evolusi Pokémon. Pokémon signature saya adalah Eevee. Karena evolusinya yang cukup banyak, maka bulan ini saya dan Argaketchum sepakat untuk mengungkap nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam salah dua eeveelution, yakni duet maut dari Johto region, Espeon dan Umbreon.
ESPEON #196
“Dengan membaca aliran udara, ia dapat memprediksi hal-hal
seperti cuaca atau pergerakan musuh yang selanjutnya.” – Pokédex (SoulSilver)
seperti cuaca atau pergerakan musuh yang selanjutnya.” – Pokédex (SoulSilver)
Espeon adalah Pokémon tipe psychic berkaki empat yang memiliki bulu lembut berwarna lilac (pink keunguan) dan mata berwarna ungu tua dengan pupil putih. Di tengah dahinya tertanam semacam permata kecil berwarna merah yang berfungsi untuk memperkuat tenaga psikisnya. Di bawah telinganya tumbuh sejumput bulu yang cukup lebat. Ekor Espeon sangat khas karena berujung dua seperti sebuah garpu. Bulu-bulu Espeon merupakan indera yang tajam, dapat memprediksi cuaca atau bahkan gerakan musuh hanya dari gerakan udara di sekitarnya.
UMBREON (#197)
“Ketika merasa terancam, Pokémon ini melindungi dirinya sendiri dengan menyemprotkan keringat beracun dari pori-porinya.” – Pokédex (HeartGold)
Umbreon (#197) adalah Pokemon tipe dark berkaki empat yang ditutupi bulu pendek berwarna hitam legam dan mata yang berwarna merah. Terdapat lima lingkaran kuning di masing-masing kaki dan dahinya. Telinga dan Ekornya memiliki bulu yang lebih tebal, masing-masing dengan strip kuning. Cincin dan strip kuning ini dapat berpendar dalam gelap dan berfungsi untuk mengintimidasi lawan. Bila Umbreon merasa terancam maka ia akan mengeluarkan keringat beracun dari pori-porinya.
Pokéllosophy
Banyak yang berpikir bahwa pasangan Umbreon-Espeon mewakili keseimbangan siang dan malam, karena sebagaimana cara mereka berevolusi. Sebetulnya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Umbreon dan Espeon lebih mewakili hasil akhir dari “apa yang terbentuk pada diri kita jika kita berteman dengan siang atau malam hari”. Meskipun pada hakikatnya, ada beberapa sifat yang saling berlawanan antara mereka berdua: Espeon adalah jenis pokémon yang lebih suka menyerang dan Umbreon lebih suka bertahan, tapi Espeon dan Umbreon adalah dua sosok yang diam-diam saling merindukan.
Ada peribahasa tanpa nama yang berbunyi “Kita adalah dengan siapa kita berteman”. Inilah yang ingin disampaikan lewat evolusi Umbreon dan Espeon. Umbreon dan Espeon sama-sama berevolusi di bawah pengaruh “persahabatan”. Perbedaannya adalah Umbreon banyak berinteraksi dengan trainer di malam hari, sedangkan Espeon di siang hari. Inilah yang kemudian membentuk fisik dan sifat mereka.
Umbreon, sebagaimana layaknya orang-orang yang bergaul dengan malam, adalah sosok yang akrab dengan misteri. Malam hari cenderung melatih kita untuk menghadapi bahaya, sehingga selalu waspada. Oleh karenanya, Umbreon memiliki pertahanan yang lebih baik daripada Espeon. Bukannya memiliki rasa tidak percaya terhadap lingkungan sekitar, tetapi karena berhati-hati, makanya Umbreon mengembangkan kemampuan alami menguarkan racun pada saat merasa terancam. Lebih ke arah perlindungan diri.
Espeon, yang akrab dengan cahaya, haus akan pengetahuan. Itu sebabnya ia mengembangkan kemampuan psikis untuk bisa meramal hal-hal tertentu. Kemampuan meramal ini sangat membantu sebagai pokémon tipe penyerang. Karena bisa melihat apa serangan lawan selanjutnya, Espeon terkesan bisa bergerak cepat, padahal sebetulnya ia hanya mengantisipasi serangan selanjutnya. Espeon jarang merasa terancam, sehingga nalurinya untuk melindungi orang lain baru akan muncul kalau ada ancaman nyata di sekitarnya. Seperti pokémon tipe psychic lainnya, Espeon lemah terhadap dark. Kegelapan adalah musuh alami Espeon. Karena kegelapan adalah misteri, lawan dari pengetahuan.
Dari sini kita bisa menyimpulkan, bahwa mereka yang bergaul dengan malam, akan terbiasa dengan misteri, dan mereka yang bermain di bawah cahaya, cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dalam pergaulan kita harus memperhatikan siapa teman-teman kita. Jika teman-teman kita memiliki sifat gloomy, kemungkinan kita akan terbiasa dan menganggap sifat gloomy itu sesuatu yang normal. Mungkin, tidak lalu begitu saja berarti kita akan menjadi orang yang bersifat gloomy juga, hanya saja pola pikir kita akan terpengaruh. Demikian juga sebaliknya, jika kita berteman dengan orang yang ceria, maka pola pikir kita juga akan cenderung lebih positif.
Di luar itu semua, “orang-orang malam” juga merindukan cahaya, sementara “orang-orang siang” pun ingin memahami kegelapan. Umbreon dan Espeon juga sama. Itulah sebabnya Umbreon memiliki lingkaran dan strip yang bisa berpendar dalam gelap dan Espeon memiliki permata untuk memperkuat energi psikisnya. Jauh di dalam diri kita, kita semua merindukan dan ingin memahami sesuatu yang ada di luar dunia kita.
Pokéllosophy
Banyak yang berpikir bahwa pasangan Umbreon-Espeon mewakili keseimbangan siang dan malam, karena sebagaimana cara mereka berevolusi. Sebetulnya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Umbreon dan Espeon lebih mewakili hasil akhir dari “apa yang terbentuk pada diri kita jika kita berteman dengan siang atau malam hari”. Meskipun pada hakikatnya, ada beberapa sifat yang saling berlawanan antara mereka berdua: Espeon adalah jenis pokémon yang lebih suka menyerang dan Umbreon lebih suka bertahan, tapi Espeon dan Umbreon adalah dua sosok yang diam-diam saling merindukan.
Ada peribahasa tanpa nama yang berbunyi “Kita adalah dengan siapa kita berteman”. Inilah yang ingin disampaikan lewat evolusi Umbreon dan Espeon. Umbreon dan Espeon sama-sama berevolusi di bawah pengaruh “persahabatan”. Perbedaannya adalah Umbreon banyak berinteraksi dengan trainer di malam hari, sedangkan Espeon di siang hari. Inilah yang kemudian membentuk fisik dan sifat mereka.
Umbreon, sebagaimana layaknya orang-orang yang bergaul dengan malam, adalah sosok yang akrab dengan misteri. Malam hari cenderung melatih kita untuk menghadapi bahaya, sehingga selalu waspada. Oleh karenanya, Umbreon memiliki pertahanan yang lebih baik daripada Espeon. Bukannya memiliki rasa tidak percaya terhadap lingkungan sekitar, tetapi karena berhati-hati, makanya Umbreon mengembangkan kemampuan alami menguarkan racun pada saat merasa terancam. Lebih ke arah perlindungan diri.
Espeon, yang akrab dengan cahaya, haus akan pengetahuan. Itu sebabnya ia mengembangkan kemampuan psikis untuk bisa meramal hal-hal tertentu. Kemampuan meramal ini sangat membantu sebagai pokémon tipe penyerang. Karena bisa melihat apa serangan lawan selanjutnya, Espeon terkesan bisa bergerak cepat, padahal sebetulnya ia hanya mengantisipasi serangan selanjutnya. Espeon jarang merasa terancam, sehingga nalurinya untuk melindungi orang lain baru akan muncul kalau ada ancaman nyata di sekitarnya. Seperti pokémon tipe psychic lainnya, Espeon lemah terhadap dark. Kegelapan adalah musuh alami Espeon. Karena kegelapan adalah misteri, lawan dari pengetahuan.
Dari sini kita bisa menyimpulkan, bahwa mereka yang bergaul dengan malam, akan terbiasa dengan misteri, dan mereka yang bermain di bawah cahaya, cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dalam pergaulan kita harus memperhatikan siapa teman-teman kita. Jika teman-teman kita memiliki sifat gloomy, kemungkinan kita akan terbiasa dan menganggap sifat gloomy itu sesuatu yang normal. Mungkin, tidak lalu begitu saja berarti kita akan menjadi orang yang bersifat gloomy juga, hanya saja pola pikir kita akan terpengaruh. Demikian juga sebaliknya, jika kita berteman dengan orang yang ceria, maka pola pikir kita juga akan cenderung lebih positif.
Di luar itu semua, “orang-orang malam” juga merindukan cahaya, sementara “orang-orang siang” pun ingin memahami kegelapan. Umbreon dan Espeon juga sama. Itulah sebabnya Umbreon memiliki lingkaran dan strip yang bisa berpendar dalam gelap dan Espeon memiliki permata untuk memperkuat energi psikisnya. Jauh di dalam diri kita, kita semua merindukan dan ingin memahami sesuatu yang ada di luar dunia kita.
OOP-Corner:
Fenomena ‘Midnight Sun’ di Norwegia
Midnight Sun atau matahari tengah malam adalah fenomena alam yang terjadi pada bulan-bulan summer di lintang utara dekat lingkaran Arktik (the North Pole) dimana matahari masih terlihat jelas saat tengah malam ketika cuaca cerah. Pada bulan Mei, banyak turis dari Asia dan Eropa Tengah yang berkunjung ke ujung utara bumi tersebut untuk menyaksikan fenomena Midnight Sun. Beberapa kota tujuan para turis untuk menikmati fenomena Midnight Sun adalah Tromso, Bodo, Hammerfest, dan Nordkapp.
Article by, - Rendreon
Mentored by, -Argaketchum
Mentored by, -Argaketchum