Pokellosophy:
Gardevoir
Hai, kembali lagi dengan saya Rendreon. Peneliti khusus evolusi pokemon. Belakangan saya melatih beberapa Eevee yang belum berevolusi. Namun, untuk kesempatan kali ini, saya akan memaparkan salah satu pokemon yang anggun: Gardevoir.
Gardevoir (#282) adalah pokemon berkaki dua dengan tubuh didominasi warna putih dan hijau kecuali di bagian dada ada tonjolan berwarna merah. Bagian bawah tubuhnya diliputi kelopak serupa gaun yang menjuntai berwarna putih di sisi luar dan hijau di sisi dalam, memberi kesan anggun pada pokemon ini. Kakinya yang tersembunyi di balik kelopak ini berupa tungkai yang langsing berwarna putih. Rambutnya berwarna hijau bergelung menjutai di depan wajah dan belakang lehernya. Ada semacam duri yang menonjol di sisi pipinya, terkesan seolah dia memakai topeng pesta. Tangannya berwarna hijau memanjang seperti lengan manusia yang mengenakan sarung tangan. Sebagai tipe Psychic, Gardevoir dapat merasakan bahaya yang mengancam trainernya. Gardevoir akan melindungi trainernya dengan menciptakan lubang hitam kecil untuk mengacaukan dimensi (untuk menghindari serangan lawan). Selain itu, ia menggunakan kekuatan psikisnya untuk melihat masa depan. Dia dengan mudah melayang seperti tak terpengaruh gravitasi karena kekuatan psikisnya yang besar.
Pokellosophy
Nama Gardevoir berasal dari bahasa perancis yang berarti menjaga (garde) dan melihat (voir). Meski terdiri atas jantan dan betina, Pokemon ini mewakili gender feminin, sehingga nama ini menjadi bermakna sangat dalam. Perempuan, yang secara umum dianggap kaum lemah diberi nama yang berarti penjaga dan pengawas, mengungkap kenyataan bahwa dunia sebetulnya mengakui bahwa perempuan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada yang terlihat. Perempuan menjaga dirinya, menjaga (kehormatan) suaminya, menjaga anak-anaknya, dan menjaga (keutuhan) keluarganya.
Kalian pernah dengar istilah “insting seorang ibu”? Konon, bahkan tanpa kita berkata apa-apa, Ibu bisa merasakan saat kita sedang merasa kesal, sedih, atau bahagia. Bila kita punya masalah, Ibulah yang akan lebih dulu merasakannya.
Kalau istilah “naluri seorang wanita”, pernah dengar? Naluri yang kerap kali memberi kegelisahan pada kaum wanita apabila pasangannya selingkuh, dalam bahaya, atau diganggu perempuan lain.
Tak ada Ilmu pengetahuan yang bisa menjelaskan bagaimana cara kerja naluri wanita atau insting ibu ini, pun memaparkan mengapa pada perempuan satu, indera keenam ini bekerja lebih baik daripada perempuan lainnya.
Bagian tubuh Gardevoir yang berwarna merah, menembus dari depan ke belakang, konon mewakili “hati” pokemon ini. Ini adalah metafora dari hati wanita yang terbuka, siap untuk mencintai, sekaligus juga sangat rawan untuk disakiti. Ini melambangkan keberanian dari kaum perempuan. Meskipun bagian yang sama juga terdapat pada Gallade (#475), tapi Gallade melengkapi dirinya dengan lengannya yang menyerupai pisau, sedangkan Gardevoir tidak memiliki perlindungan serupa. Gardevoir cenderung lebih melindungi orang lain daripada dirinya, satu lagi perwakilan sifat Ibu.
Saya beritahu sebuah rahasia, ya! Pokemon feminin ini dibuat dalam gender jantan dan betina bukan untuk merancukan kesadaran gender kita sebagai pecinta pokemon, tetapi sebagai pernyataan bahwa semua orang bisa menjadi Ibu: seorang pelindung dan pengawas. Bahwa seorang ayah sekalipun akan keluar naluri keibuannya ketika menggendong anaknya, atau menyuapinya saat lapar, atau meninabobokannya saat mengantuk. Di dalam diri kita semua, ada sekeping kelembutan yang mungkin benci untuk kita akui. Mumpung hari Kartini belum jauh-jauh banget berlalunya, kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan gender equality awareness. Belajarlah menghormati semua Ibu. Jangan menertawakan lelaki yang bersedia mengganti popok anaknya di toilet mal. Sesungguhnya dia (mungkin) sepuluh kali lebih baik dari kita.