cuap-cuap: MUDCCHI
Halo, para POINers! Bagaimana kabarnya? Sehat selalu, kan?
Di edisi kali ini saya, Bagazkarap yang gaholz ini, akan mewawancarai seorang POINers perempuan! Wah, pasti para POINers laki-laki langsung sumringah kala dengar kata perempuan. Tapi tenang, bro Slowbro, dia sudah ada yang punya, heuheuheu. Yang jelas, dia adalah salah satu POINers penting yang ada di POIN.
Penasaran siapakah dia? Langsung aja kita sambut...
Di edisi kali ini saya, Bagazkarap yang gaholz ini, akan mewawancarai seorang POINers perempuan! Wah, pasti para POINers laki-laki langsung sumringah kala dengar kata perempuan. Tapi tenang, bro Slowbro, dia sudah ada yang punya, heuheuheu. Yang jelas, dia adalah salah satu POINers penting yang ada di POIN.
Penasaran siapakah dia? Langsung aja kita sambut...
Bagazkarap (B): Halo, Arum! Apa kabar? :D
Mudcchi (M): Cukup baik~
(B): Siap untuk wawancara edisi ini?
(M): Siap tentunya, ehehe~
(B): Sippo. Pertanyaan pertama! Dimulai dari yang dasar lagi. Bagaimana sih, ceritanya Arum ketemu atau kenal POIN waktu itu?
(M): Hehe... Awalnya sih, karena bosan main Pokemon GBA, aku coba-coba cari 'versi' lainnya... Terlintas di pikiranku, Pokemon versi online ada gak ya? Akhirnya aku pun mulai mencari, dan BAM! Terdampar di sebuah blog milik salah satu orang paling (tidak) keren di POIN, Pokemon Indonesia Strategy. Dari sana aku sempat lihat affiliatesnya yaitu POIN. Awalnya sih, aku kurang tertarik, tapi begitu blognya Shedley itu habis kubaca, aku pun beralih ke POIN dan mencoba mendaftar. Kelihatannya ramai juga... meskipun waktu itu masih sebagai silent reader aja, sih. ehehe~
(B): Hmm rupanya blognya Shedley emang berperan penting dalam menarik member ya. Sayang udah gak apdet lagi.
(M): Iya sih. Padahal tulisannya kocak abis. xD
(B): Heu, kita doakan aja semoga Shedley kepalanya gak pecah karena membesar melihat tulisan ini.
(B): Pertanyaan selanjutnya! Arum kan sempet tuh jadi pengurus di POIN. Nah, rasanya jadi pengurus POIN di masa itu gimana sih? Kayaknya tahun 2011-2012 itu masa-masa sulitnya di POIN deh.
(M): Hoho... Pertamanya agak kurang yakin, apa iya aku bisa mengurus situs sebesar itu? Tapi ternyata, lama-lama asyik juga menjalaninya. Banyak yang mendukung. Apalagi para POINers memang enak diajak kerja sama... Meskipun kadang ada yang suka mengacau, tapi semua itu bisa diatasi.
(B): Apa menurut Arum masalah paling sulit dipecahkan saat menjadi pengurus saat itu?
(M): Apa ya... Hmm... Mungkin saat-saat di mana POIN sepi pengunjung dan sepi artikel di saat-saat mendekati masa akhirnya... Lalu peserta-peserta turnamen yang kadang tidak menepati jadwal... Dan kurangnya artikel yang benar-benar berkualitas dari member...
(B): Apa yang Arum dan para pengurus lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
(M): Hum... Untuk mengatasi jadwal event yang suka ngaret, biasanya sih menyebarkan link di media sosial sambil mengingatkan para pesertanya. Lalu kalau masalah postingan... Ini lumayan susah, tapi waktu itu kami memutuskan untuk memoderasi postingan yang masuk agar artikel yang dikirim tidak sembarangan. Tapi soal sepinya POIN di masa-masa akhir memang sulit diatasi, apalagi waktu itu tidak ada event yang dilaksanakan, otomatis orang jadi jarang datang. :(
(B): Hoo ai si ai si.Bagaimana sih perasaan Arum waktu mengerti POIN akan hancur waktu itu? Padahal kan udah kerja keras capek-capek buat komunitas segede itu eh, taunya mau dihapus.
(M): Yah... Awalnya sih kaget, dan sedih banget. Tapi aku orangnya cenderung gampang move on yah #plak# xD, jadi ketika ada rencana buat memindahkan POIN ke media lain, aku langsung semangat dan searching media-media lain yang mungkin bisa dipakai untuk melahirkan kembali POIN. Susah memang awalnya, apalagi layanan blog yang seperti Multiply itu bisa dibilang tidak ada duanya... Makanya, setelah itu aku jadi nggak terlalu sedih, karena aku yakin 4 tahun yang ada di POIN nggak akan terbuang sia-sia.
(B): Kalau bicara move-on saya selalu kepikiran seorang POINers... heu.
(M): LOL! Jangan dibahas, kasian. xD
(B): Heuheu. Oke udahan suram-suramannya. Sekarang ke yang lebih enak dibaca. Arum kan *ehem* dulu sering 'dekat' dengan banyak POINers, nah kenapa sih dulu mau *ehem* 'dekat' dengan POINers-POINers tersebut? Apa karena cowok-cowok POINers itu ganteng-ganteng kayak saya?
(M): XD Wkwkwkwkwk Mungkin karena aku cenderung lebih dikenal di dunia maya, ya? Entahlah ~
(B): Kenapa gak nyari yang di dunia nyata? Apa karena emang karena saya lebih keren dari Shedley?
(M): Cowok di dunia nyata nggak ada yang cocok sih, hehehe.
(B): Heuheu, oke deh, durasi. Pertanyaan terakhir! Apa pesan dan kesan Arum untuk POIN Magz ke depannya?
(M): Hmm... POIN Magz sekarang udah keren, dan bahkan bisa menarik pembaca-pembaca baru Pesannya, jangan lupa untuk selalu meningkatkan kualitas. Semoga saja di masa mendatang, POIN Magz bisa kembali mendapatkan kejayaan yang setara atau bahkan lebih dari POIN yang dulu ~
(B): Sip, makasih Arum atas waktunya... :D
(M): Sama-sama~
Yak, itulah tadi wawancara dengan Mudcchi, salah satu pengurus POIN di era gemilangnya. Hmm... sekarang siapa yah, target saya berikutnya? Mungkin kamu di sana yang sedang pegang-pegang rambut? Well, di sini Bagazkarap, ciao!
Mudcchi (M): Cukup baik~
(B): Siap untuk wawancara edisi ini?
(M): Siap tentunya, ehehe~
(B): Sippo. Pertanyaan pertama! Dimulai dari yang dasar lagi. Bagaimana sih, ceritanya Arum ketemu atau kenal POIN waktu itu?
(M): Hehe... Awalnya sih, karena bosan main Pokemon GBA, aku coba-coba cari 'versi' lainnya... Terlintas di pikiranku, Pokemon versi online ada gak ya? Akhirnya aku pun mulai mencari, dan BAM! Terdampar di sebuah blog milik salah satu orang paling (tidak) keren di POIN, Pokemon Indonesia Strategy. Dari sana aku sempat lihat affiliatesnya yaitu POIN. Awalnya sih, aku kurang tertarik, tapi begitu blognya Shedley itu habis kubaca, aku pun beralih ke POIN dan mencoba mendaftar. Kelihatannya ramai juga... meskipun waktu itu masih sebagai silent reader aja, sih. ehehe~
(B): Hmm rupanya blognya Shedley emang berperan penting dalam menarik member ya. Sayang udah gak apdet lagi.
(M): Iya sih. Padahal tulisannya kocak abis. xD
(B): Heu, kita doakan aja semoga Shedley kepalanya gak pecah karena membesar melihat tulisan ini.
(B): Pertanyaan selanjutnya! Arum kan sempet tuh jadi pengurus di POIN. Nah, rasanya jadi pengurus POIN di masa itu gimana sih? Kayaknya tahun 2011-2012 itu masa-masa sulitnya di POIN deh.
(M): Hoho... Pertamanya agak kurang yakin, apa iya aku bisa mengurus situs sebesar itu? Tapi ternyata, lama-lama asyik juga menjalaninya. Banyak yang mendukung. Apalagi para POINers memang enak diajak kerja sama... Meskipun kadang ada yang suka mengacau, tapi semua itu bisa diatasi.
(B): Apa menurut Arum masalah paling sulit dipecahkan saat menjadi pengurus saat itu?
(M): Apa ya... Hmm... Mungkin saat-saat di mana POIN sepi pengunjung dan sepi artikel di saat-saat mendekati masa akhirnya... Lalu peserta-peserta turnamen yang kadang tidak menepati jadwal... Dan kurangnya artikel yang benar-benar berkualitas dari member...
(B): Apa yang Arum dan para pengurus lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
(M): Hum... Untuk mengatasi jadwal event yang suka ngaret, biasanya sih menyebarkan link di media sosial sambil mengingatkan para pesertanya. Lalu kalau masalah postingan... Ini lumayan susah, tapi waktu itu kami memutuskan untuk memoderasi postingan yang masuk agar artikel yang dikirim tidak sembarangan. Tapi soal sepinya POIN di masa-masa akhir memang sulit diatasi, apalagi waktu itu tidak ada event yang dilaksanakan, otomatis orang jadi jarang datang. :(
(B): Hoo ai si ai si.Bagaimana sih perasaan Arum waktu mengerti POIN akan hancur waktu itu? Padahal kan udah kerja keras capek-capek buat komunitas segede itu eh, taunya mau dihapus.
(M): Yah... Awalnya sih kaget, dan sedih banget. Tapi aku orangnya cenderung gampang move on yah #plak# xD, jadi ketika ada rencana buat memindahkan POIN ke media lain, aku langsung semangat dan searching media-media lain yang mungkin bisa dipakai untuk melahirkan kembali POIN. Susah memang awalnya, apalagi layanan blog yang seperti Multiply itu bisa dibilang tidak ada duanya... Makanya, setelah itu aku jadi nggak terlalu sedih, karena aku yakin 4 tahun yang ada di POIN nggak akan terbuang sia-sia.
(B): Kalau bicara move-on saya selalu kepikiran seorang POINers... heu.
(M): LOL! Jangan dibahas, kasian. xD
(B): Heuheu. Oke udahan suram-suramannya. Sekarang ke yang lebih enak dibaca. Arum kan *ehem* dulu sering 'dekat' dengan banyak POINers, nah kenapa sih dulu mau *ehem* 'dekat' dengan POINers-POINers tersebut? Apa karena cowok-cowok POINers itu ganteng-ganteng kayak saya?
(M): XD Wkwkwkwkwk Mungkin karena aku cenderung lebih dikenal di dunia maya, ya? Entahlah ~
(B): Kenapa gak nyari yang di dunia nyata? Apa karena emang karena saya lebih keren dari Shedley?
(M): Cowok di dunia nyata nggak ada yang cocok sih, hehehe.
(B): Heuheu, oke deh, durasi. Pertanyaan terakhir! Apa pesan dan kesan Arum untuk POIN Magz ke depannya?
(M): Hmm... POIN Magz sekarang udah keren, dan bahkan bisa menarik pembaca-pembaca baru Pesannya, jangan lupa untuk selalu meningkatkan kualitas. Semoga saja di masa mendatang, POIN Magz bisa kembali mendapatkan kejayaan yang setara atau bahkan lebih dari POIN yang dulu ~
(B): Sip, makasih Arum atas waktunya... :D
(M): Sama-sama~
Yak, itulah tadi wawancara dengan Mudcchi, salah satu pengurus POIN di era gemilangnya. Hmm... sekarang siapa yah, target saya berikutnya? Mungkin kamu di sana yang sedang pegang-pegang rambut? Well, di sini Bagazkarap, ciao!