pokellosophy: lapras
Salam POIN Magz! Kembali lagi bersama Bagazkarap dalam Pokellosophy.
Di sini, saya akan kembali membagikan sedikit ilmu saya kepada kalian semua! Pada edisi Desember kali ini, saya akan memberikan filosofi singkat dari satu Pokemon dari generasi pertama yang terkenal bisa membawa orang di punggungnya dan mengarungi laut yang luas!
Sambutlah, Lapras!
Di sini, saya akan kembali membagikan sedikit ilmu saya kepada kalian semua! Pada edisi Desember kali ini, saya akan memberikan filosofi singkat dari satu Pokemon dari generasi pertama yang terkenal bisa membawa orang di punggungnya dan mengarungi laut yang luas!
Sambutlah, Lapras!
“Mereka punya hati yang lembut. Karena mereka jarang melawan, banyak Lapras yang tertangkap oleh pemburu. Jumlah mereka di alam liar sekarang sudah berkurang drastis.”
- Entri Pokedex Pokemon Gold
“Manusia memburu Lapras sampai pada akhirnya mereka hampir punah. Di sore hari, Pokemon ini akan mengeluarkan nyanyian yang sedih untuk mencari teman-temannya yang masih tersisa.”
- Entri Pokedex Pokemon Ruby/Sapphire/Emerald
Gambar oleh: http://panzerknacker73.deviantart.com/
- Entri Pokedex Pokemon Gold
“Manusia memburu Lapras sampai pada akhirnya mereka hampir punah. Di sore hari, Pokemon ini akan mengeluarkan nyanyian yang sedih untuk mencari teman-temannya yang masih tersisa.”
- Entri Pokedex Pokemon Ruby/Sapphire/Emerald
Gambar oleh: http://panzerknacker73.deviantart.com/
Lapras adalah Pokemon yang sangat pintar. Mereka bisa mengerti bahasa manusia, dibuktikan dari entri Pokedex di Pokemon FireRed. Lapras bahkan juga bisa membaca pikiran manusia atau Pokemon lainnya. Lapras juga adalah Pokemon yang baik hati dan suka menolong. Lapras akan dengan senang hati membawa orang di punggungnya untuk menyebrang lautan. Sayangnya, niat baik Lapras ini malah menjadi sasaran empuk oleh para pemburu untuk menangkapnya dengan mudah.
==========================================================================
Filosofi:
Setelah melihat deskripsi dari Lapras tadi, kita bisa menarik dua filosofi:
Yang pertama adalah agar kita harus selalu berbaik hati untuk menolong. Jika ada orang yang kesusahan dan bisa kita tolong, kenapa tidak? Tapi berhati-hatilah, karena seperti Lapras, bisa saja niat baik kita malah jadi bumerang untuk kita sendiri. Waspada tetap nomer satu.
Yang kedua dan yang paling menonjol tentunya adalah agar kita melestarikan hewan-hewan yang sudah terancam punah. Apakah kalian tidak kasihan melihat hewan-hewan tersebut? Sendal aja ada pasangannya, masa hewan-hewan tersebut engga? Ayo! Dukung pelestarian hewan-hewan langka dengan menyebarkan pesan ini!
Demikian Pokellosophy edisi kali ini. Semoga semua makna dari Lapras tadi bisa menjadi bahan renungan kita. Di sini Bagazkarap, ciao!
==========================================================================
Filosofi:
Setelah melihat deskripsi dari Lapras tadi, kita bisa menarik dua filosofi:
Yang pertama adalah agar kita harus selalu berbaik hati untuk menolong. Jika ada orang yang kesusahan dan bisa kita tolong, kenapa tidak? Tapi berhati-hatilah, karena seperti Lapras, bisa saja niat baik kita malah jadi bumerang untuk kita sendiri. Waspada tetap nomer satu.
Yang kedua dan yang paling menonjol tentunya adalah agar kita melestarikan hewan-hewan yang sudah terancam punah. Apakah kalian tidak kasihan melihat hewan-hewan tersebut? Sendal aja ada pasangannya, masa hewan-hewan tersebut engga? Ayo! Dukung pelestarian hewan-hewan langka dengan menyebarkan pesan ini!
Demikian Pokellosophy edisi kali ini. Semoga semua makna dari Lapras tadi bisa menjadi bahan renungan kita. Di sini Bagazkarap, ciao!
oop corner
Lima Hewan Yang Hampir Punah di Indonesia
1. Harimau Jawa
Harimau Jawa adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Walaupun begitu, ada kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.
2. Pesut Mahakam
2. Pesut Mahakam
Pesut Mahakam (Latin:Orcaella brevirostris) adalah sejenis hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang hampir punah karena berdasarkan data tahun 2007, Pesut Mahakam tinggal 50 ekor saja dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, Pesut Mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady. Namun, diberitakan bahwa pesut di Mekong dan Sungai Irrawaddy sudah punah.
3. Bekantan
3. Bekantan
Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di negara-negara lain disebut dengan beberapa nama seperti Kera Bekantan (Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau.
4.Mentok Rimba
4.Mentok Rimba
Mentok Rimba atau dalam bahasa ilmiahnya Cairina scutulata bisa dikatakan sebagai jenis bebek paling langka di dunia. Populasinya di seluruh dunia sangat langka, diperkirakan hanya tersisa sekitar 1000 ekor. Sekitar 150 ekor terdapat di Taman Nasional Way Kambas, salah satu habitat Mentok Hutan yang tersisa di Indonesia. Mentok Rimba dikenal juga sebagai Mentok Hutan, Serati, Bebek Hutan atau Angsa Hutan dan dalam bahasa inggris dikenal sebagai White-winged Wood Duck. Spesies ini termasuk salah satu burung air dari suku Anatidae (bebek).
5.Burung Maleo
5.Burung Maleo
Burung maleo yang dalam nama ilmiahnya macrocephalon maleo adalah sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung maleo adalah satwa endemik Sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan berkembang di Pulau Sulawesi, Indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik karena anti poligami. Selain sebagai satwa endemik, burung maleo (macrocephalon maleo) yang mulai langka dan dilindungi ini juga merupakan burung yang unik. Keunikannya mulai dari struktur tubuh, habitat, hingga tingkah lakunya yang salah satunya adalah anti poligami. Makanya tidak mengherankan jika sejak tahun 1990 berdasarkan sk. No. Kep. 188.44/1067/ro/bklh tanggal 24 pebruari 1990, burung maleo ditetapkan sebagai satwa maskot provinsi Sulawesi Tengah.