Pokellosophy
Salam POIN Magz! Kembali lagi dengan Bagazkarap dan Argaketchum di bab Pokellosophy! Di edisi special HUT-RI yang ke 68 ini tentunya kami akan kembali memberikan sedikit dari ilmu kami kepada kalian semua! Pada edisi ini kita akan membahas satu Pokemon bertipe Fighting yang bisa berevolusi menjadi tiga jenis Pokemon lainnya... Tyrogue!
“Mereka punya semangat yang meluap-luap. Untuk membuat diri mereka semakin kuat, mereka akan terus bertarung meskipun selalu kalah”
- Entri Pokedex Pokemon Gold
- Entri Pokedex Pokemon Gold
Tyrogue adalah Pokemon petarung kecil bertype Fighting yang bentuk tubuhnya hampir menyerupai manusia. Walaupun Tyrogue merupakan Pokemon bertype Fighting dengan tubuh yang dipenuhi energi, namun kemampuan bertarung dan jurus-jurusnya masih sangat terbatas. Pokemon ini belum bisa mengembangkan gaya bertarungnya sendiri. Jika waktu evolusinya sudah semakin dekat, kemampuan bertarung Tyrogue pun menjadi kuat.
Tyrogue adalah Pokemon yang terkenal karena kemauan mereka untuk bertarung. Mereka akan menantang siapapun untuk bertarung, bahkan lawan yang lebih besar dan kuat darinya sekalipun. Bekas luka dan perban di tubuh mereka adalah bukti seberapa keras pertarungan yang telah mereka hadapi. Bahkan, jika tidak berlatih satu hari saja, mereka bisa merasa stres. Karena itulah pelatih mereka harus rajin-rajin memberi mereka latihan rutin setiap harinya. Tidak perduli berapa kali mereka telah kalah dalam pertarungan, mereka akan terus bangkit dan terus bertarung sampai kemenangan telah mereka raih.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Filosofi:
Tyrogue yang merupakan Pokemon lemah dengan kemampuan terbatas namun memiliki hasrat bertarung yang meluap-luap, sepanjang hidupnya akan terus berjuang. Demi bisa berevolusi menjadi Pokemon petarung yang lebih kuat, tak peduli jika ia harus mengorbankan segalanya. Demikian pula dalam hidup ini, setiap manusia memiliki cita-cita dan tujuan hidup masing-masing. Untuk mencapai semua itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun membutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang cukup besar. Walaupun rintangan terbesar menghadang di depan jalan, jangan pernah ada keraguan untuk menghadapinya, karena kita tak akan pernah tahu hasilnya jika belum mencoba untuk menghadapinya. Niat dan keinginan yang kuat merupakan kunci utama dari semua itu, disamping juga membutuhkan sikap jujur, konsisten, dan bertanggung jawab. Seperti itu pula sikap yang mencerminkan para nasionalis pahlawan Indonesia yang terus berjuang mengorbankan nyawanya melawan penjajah demi mencapai kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu kita bisa belajar dari filosofi Pokemon Tyrogue, walaupun lemah tapi akan terus berjuang dan mengorbankan segalanya demi mencapai cita-cita yang merupakan tujuan hidupnya.
Demikian Pokellosophy edisi kali ini. Semoga semua makna dari Pokemon bernama Tyrogue tadi bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Disini Bagazkarap dan Argaketchum, sampai jumpa.
OOP CORNER
Halo dan salam POINmagz di seluruh Nusantara… MERDEKA!!! Kita sebagai rakyat Indonesia mungkin banyak yang belum mengerti tentang makna perlombaan yang biasa diadakan pada 17 Agustus. Sebenarnya permainan-permainan tersebut bukan hanya sekedar permainan semata loh, tapi ada makna yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu di OOP-Corner POINmagz edisi spesial HUT-RI yang ke 68 ini, Argaketchum akan mengajak kalian untuk mengenali makna dari perlombaan 17 Agustusan. Selamat membaca… ^_^
1. Panjat Pinang
Sebuah batang pohon pinang berdiri kokoh yang dilumuri pelumas dan diujungnya disediakan banyak hadiah menarik. Para peserta berlomba-lomba untuk meraih hadiah-hadiah tersebut, namun karena licin sehingga tidak mudah untuk memanjatnya. Tapi berkat akal dan kerjasama para peserta untuk memanjat selalu berhasil mengatasi licinnya batang pohon pinang. Hal ini pula yang merupakan atraksi seru bagi para penonton.
1. Panjat Pinang
Sebuah batang pohon pinang berdiri kokoh yang dilumuri pelumas dan diujungnya disediakan banyak hadiah menarik. Para peserta berlomba-lomba untuk meraih hadiah-hadiah tersebut, namun karena licin sehingga tidak mudah untuk memanjatnya. Tapi berkat akal dan kerjasama para peserta untuk memanjat selalu berhasil mengatasi licinnya batang pohon pinang. Hal ini pula yang merupakan atraksi seru bagi para penonton.
Makna: Permainan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong-royong dalam mencapai suatu tujuan. Hal ini juga bisa menjadi pelajaran untuk rakyat Indonesia agar jangan pernah menyerah meskipun negara kita diambang krisis mestinya harus bersatu dan berfikir bagaimana cara untuk menaikkan martabat bangsa.
2. Tarik Tambang
Pertandingan melibatkan dua regu dengan beberapa peserta. Setiap regu bertanding dengan dua sisi berlawanan sambil memegang erat sebuah tali tambang dan tepat di tengah dibuat garis pembatas. Masing-masing regu dengan sekuat tenaga harus menarik tali tambang tersebut sampai regu lawan melewati garis pembatas sehingga regu lawan dinyatakan kalah. Permainan ini membutuhkan kekuatan dan pertahanan tumpuan kaki di tanah.
2. Tarik Tambang
Pertandingan melibatkan dua regu dengan beberapa peserta. Setiap regu bertanding dengan dua sisi berlawanan sambil memegang erat sebuah tali tambang dan tepat di tengah dibuat garis pembatas. Masing-masing regu dengan sekuat tenaga harus menarik tali tambang tersebut sampai regu lawan melewati garis pembatas sehingga regu lawan dinyatakan kalah. Permainan ini membutuhkan kekuatan dan pertahanan tumpuan kaki di tanah.
Makna: Permainan tarik tambang mencerminkan bahwa dalam bersatu dapat membantu mengalahkan lawan. Permainan ini juga menggambarkan perjuangan bangsa yang bersatu menarik “tambang” kemerdekaan dari para penjajah.
3. Makan Kerupuk
Sejumlah kerupuk keriting putih digantung dengan tali secara berjejeran. Para peserta berlomba memakan habis kerupuk masing-masing dan pemenangnya adalah yang paling cepat menghabiskan kerupuknya. Tantangan dari lomba makan kerupuk adalah para peserta memakan kerupuknya tanpa bantuan tangan.
3. Makan Kerupuk
Sejumlah kerupuk keriting putih digantung dengan tali secara berjejeran. Para peserta berlomba memakan habis kerupuk masing-masing dan pemenangnya adalah yang paling cepat menghabiskan kerupuknya. Tantangan dari lomba makan kerupuk adalah para peserta memakan kerupuknya tanpa bantuan tangan.
Makna: Lomba makan kerupuk ini mengingatkan kita akan sejarah tentang rakyat Indonesia pada masa penjajahan didera kesulitan bahan sandang, pangan, dan papan. Untuk makan yang paling sederhana sekalipun tetap dibayangi kesulitan akibat hasil panen yang dimonopoli oleh kaum penjajah. Dalam permainan ini pula kita berusaha untuk tidak melupakan masa-masa kelam dan bisa jadi pembelajaran dalam usaha membangun negeri kita ini.
4. Balap Karung
Salah satu lomba yang wajib ada dalam perlombaan 17 Agustusan ini mengharuskan peserta untuk memasukkan bagian bawah badannya ke dalam sebuah karung goni. Para peserta bersiap di garis start lalu berlomba dengan cara melompat-lompat atau berlari hingga sampai ke garis finish.
4. Balap Karung
Salah satu lomba yang wajib ada dalam perlombaan 17 Agustusan ini mengharuskan peserta untuk memasukkan bagian bawah badannya ke dalam sebuah karung goni. Para peserta bersiap di garis start lalu berlomba dengan cara melompat-lompat atau berlari hingga sampai ke garis finish.
Makna: Pada masa penjajahan, hampir seluruh bahan pakaian diambil oleh para kaum penjajah dan yang tertinggal hanyalah plastik, karet, serta karung goni. Sebagian besar masyarakat terpaksa harus mengenakan karung goni sebagai pakaian sehingga kain yang berserat keras ini menyebabkan penyakit gatal-gatal. Oleh karena itu lomba balap karung dimaknai sebagai bentuk pelampiasan kekesalan terhadap penggunaan pakaian berbahan karung goni, yaitu dengan cara menginjak-injak karung tersebut.
5. Perang Bantal
Dua peserta duduk diatas sebuah batang pohon yang diletakkan di atas air, biasanya berupa sungai atau kolam. Masing-masing peserta duduk berhadapan dan bersenjatakan bantal untuk saling memukul sehingga peserta lawan terjatuh. Pemenangnya adalah yang berhasil bertahan di atas batang pohon tersebut.
5. Perang Bantal
Dua peserta duduk diatas sebuah batang pohon yang diletakkan di atas air, biasanya berupa sungai atau kolam. Masing-masing peserta duduk berhadapan dan bersenjatakan bantal untuk saling memukul sehingga peserta lawan terjatuh. Pemenangnya adalah yang berhasil bertahan di atas batang pohon tersebut.
Makna: Makna dari permainan ini adalah sebuah pertahanan. Dalam berperang, kita jangan mudah lengah. Perang bantal mengajarkan kita agar selalu bertahan dalam kondisi apapun, jika mampu bertahan maka kita dapat dengan mudah mencapai sebuah kemenangan.