Pokellosophy
Salam POIN Magz. Di edisi kedua POIN Magz ini saya,
Bagazkarap, akan membagikan pengetahuanku kepada kalian. Di edisi ini saya akan membahas tentang dua
Pokemon yang pastinya namanya sudah sangat familiar di telinga para pelatih
Pokemon: Magikarp dan
Gyarados.
Magikarp sering disebut-sebut sebagai Pokemon terlemah dalam sejarah. Hal ini bukan tanpa alasan. Selain karena Attack dan Special Attack Magikarp yang sangatlah rendah, spekulasi ini juga didukung dengan movepool Magikarp yang sangat terbatas. Bahkan banyak entri Pokedex yang mengatakan kalau Pokemon Ikan bertipe Water ini sering terhanyut oleh arus air karena ototnya yang terlalu lemah untuk berenang. Magikarp juga terkenal karena jurus khasnya yang tidak mempunyai dampak apapun kepada lawannya, Splash. Jurus ini juga yang membuat Magikarp sering menjadi mangsa empuk bagi para predatornya seperti Braviary, karena dalam keadaan segenting apapun, Magikarp tidak akan melakukan apa-apa kecuali menggunakan jurus Splash.
Pada level 20 Magikarp akan berevolusi menjadi Gyarados, Pokemon Mengerikan bertipe ganda Water dan Flying. Saat Magikarp berevolusi menjadi Gyarados, struktur sel otaknya berubah, membuatnya menjadi punya naluri untuk terus menghancurkan. Pokemon ini dikatakan bisa menghancurkan seisi kota saat dia sedang mengamuk. Bahkan, pernah ada catatan mengatakan kalau amukannya ini bisa berlangsung selama sebulan penuh. Amukannya ini tidak akan berhenti sebelum dia berhasil memporak-porandakan daerah sekitarnya, sekalipun dalam keadaan badai yang dahsyat.
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
Filosofi:
Fakta bahwa Magikarp yang sering dikatakan Pokemon terlemah ini berubah menjadi Gyarados yang ditakuti mengajarkan kita untuk jangan pernah menyerah. Kita bisa saja lemah dan tidak bisa apa-apa saat ini, tapi siapa tahu di masa mendatang justru kita akan menjadi orang yang disegani. Jangan pedulikan omongan dan celaan orang lain, sesungguhnya mereka tidak tahu seberapa besar perjuangan kita untuk mencapai kesuksesan. Magikarp yang selalu menggunakan Splash di setiap saat juga menunjukkan kalau kita harus sabar menghadapi semua permasalahan, sesulit apapun masalah yang kita hadapi. Suatu saat nanti, pasti akan tiba waktunya untuk kita mencapai kesuksesan dan orang-orang yang tadinya menertawakan kita itu nantinya akan kagum dan tunduk pada kita.
Demikian Pokellosophy edisi kali ini. Semua makna dari kedua Pokemon tersebut bisa kita serap dan berguna untuk kita. Sampai jumpa.
Fakta bahwa Magikarp yang sering dikatakan Pokemon terlemah ini berubah menjadi Gyarados yang ditakuti mengajarkan kita untuk jangan pernah menyerah. Kita bisa saja lemah dan tidak bisa apa-apa saat ini, tapi siapa tahu di masa mendatang justru kita akan menjadi orang yang disegani. Jangan pedulikan omongan dan celaan orang lain, sesungguhnya mereka tidak tahu seberapa besar perjuangan kita untuk mencapai kesuksesan. Magikarp yang selalu menggunakan Splash di setiap saat juga menunjukkan kalau kita harus sabar menghadapi semua permasalahan, sesulit apapun masalah yang kita hadapi. Suatu saat nanti, pasti akan tiba waktunya untuk kita mencapai kesuksesan dan orang-orang yang tadinya menertawakan kita itu nantinya akan kagum dan tunduk pada kita.
Demikian Pokellosophy edisi kali ini. Semua makna dari kedua Pokemon tersebut bisa kita serap dan berguna untuk kita. Sampai jumpa.
OOP Corner: Koinobori
Koinobori adalah bendera berbentuk ikan koi yang dikibarkan di rumah-rumah penduduk Jepang oleh orang tua yang memiliki anak laki-laki. Budaya Koinobori digunakan untuk mendoakan anak laki-lakinya agar kelak bisa menjadi orang dewasa yang sukses. Diperingati setiap tanggal 5 Mei dan biasanya mengingatkan orang Jepang tentang langit biru yang cerah di akhir musim semi.
Dalam Buku Han Akhir (Hou Han Shu) yang merupakan salah satu dari buku sejarah resmi Cina (Sejarah Dua Puluh Empat Dinasti), dikisahkan tentang sebuah air terjun di sungai Sungai Kuning yang alirannya deras. Ikan-ikan berusaha keras memanjat air terjun, namun hanya koi yang berhasil memanjat air terjun dan berubah menjadi naga. Oleh karena itu, koi yang berhasil menaiki air terjun dijadikan simbol kesuksesan dalam hidup.
Tradisi pengibaran koinobori di halaman rumah dimulai oleh kalangan samurai pada pertengahan zaman Edo.
Dalam Buku Han Akhir (Hou Han Shu) yang merupakan salah satu dari buku sejarah resmi Cina (Sejarah Dua Puluh Empat Dinasti), dikisahkan tentang sebuah air terjun di sungai Sungai Kuning yang alirannya deras. Ikan-ikan berusaha keras memanjat air terjun, namun hanya koi yang berhasil memanjat air terjun dan berubah menjadi naga. Oleh karena itu, koi yang berhasil menaiki air terjun dijadikan simbol kesuksesan dalam hidup.
Tradisi pengibaran koinobori di halaman rumah dimulai oleh kalangan samurai pada pertengahan zaman Edo.
sumber: Wikipedia.com